Ambon,-
Kesehatan merupakan salah satu hak dasar yang harus dipenuhi oleh Negara bagi
seluruh warganya tanpa terkecuali, begitu juga bagi Warga Binaan Pemasyarakatan
(WBP) sebagaimana tercantum dalam pasal 14 Undang-Undang No.12 Tahun 1995
tentang Pemasyarakatan.
Oleh
karena itu, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Ambon melakukan pemeriksaan
kesehatan dan penyuluhan kesehatan tentang penyakit paru dan bahaya merokok
bagi kesehatan kepada seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Selasa
(23/05).
Pemeriksaan
dan penyuluhan yang dilakukan Rutan Ambon ini merupakan kerjasama dengan Dinas
Kesehatan (Dinkes) Provinsi Maluku, Balai Kesehatan Paru masyarakat (BKPM).
Kegiatan tersebut dilkasanakan di graha Pattimura Rutan Ambon.
Dinas
Kesehatan berharap agar kerjasama ini terus dilanjutkan, demi meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat, khususnya WBP melalui penyuluhan kesehatan yang
dilaksanakan.
Kepala
Rutan Ambon, Irhamuddin menjelaskan alasan dilakukannya penyuluhan dan
pemeriksaan kesehatan guna memberikan informasi sekaligus pembelajaran mengenai
pentingnya menjaga kesehatan dengan tidak merokok dan mengkonsumsi narkoba
kepada WBP. “ Jadi ini untuk menanamkan pemahaman dan kesadaran kepada WBP
terkait kesehatan mereka bagaimana hidup sehat baik ketika masih berstatus
tahanan ataupun sudah bebas nantinya,” ungkap Irhamuddin.
Sementara
itu, salah satu dokter pemeriksa kesehatan sekaligus penyuluh Marisa Afifudin
mengungkapkan, tujuannya kegiatan pemeriksaan dan penyuluhan ini ialah
bagaimana membagi informasi terutama seputar penyakit sakit paru baik infeksi
maupun non infeksi kepada Masyarakat khususnya WBP yang ada di dalam rutan.
“semoga
dengan terselenggaranya kegiatan ini, WBP yang dulunya tidak tahu bisa menjadi
tahu tentang bahanya penyakit paru, serta dapat berkonsultasi tentang
penyakitnya sehingga mau berobat,” harap Marisa.
“kami
sangat senang mendapat layanan kesehatan gratis dari BKPM, selain dapat
mengetahui dampak dari penyakit paru kami juga dapat berkonsultasi dengan
dokter secara langsung tentang penyakit yang kami alami” ujar salah seorang WBP
yang ingin namanya dirahasiakan.
0 komentar:
Posting Komentar